Thursday, January 25, 2018

Dibalik Kenikmatan Suami Istri

“Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim, no. 2376)
Akan tetapi, hubungan tersebut alangkah lebih baik jika bernilai pahala yang besar.
Maka dari itu, untuk memperolehnya, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut.
Aktivitas hubungan yang dilakukan oleh pasangan suami istri merupakan suatu kebutuhan biologis dari setiap insan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mendapatkan keturunan.
Keturunan itulah yang nantinya akan meneruskan perjuangan manusia di masa mendatang.
Tentunya agar manusia di bumi ini tidak punah, maka di samping ada kematian tentu harus ada pula kelahiran.
Hubungan suami istri yang merupakan cara paling utama menjaga kesinambungan generasi di muka bumi ini, tentulah bukan hanya sekedar menyalurkan kebutuhan biologis saja.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻭَﻓِﻰ ﺑُﻀْﻊِ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ
“Dalam hubungan intim suami-istri (antara kalian) itu termasuk sedekah.”
Para sahabat menanggapi, “Kenapa sampai hubungan intim saja bisa bernilai pahala?”
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
ﺃَﻳَﺄْﺗِﻰ ﺃَﺣَﺪُﻧَﺎ ﺷَﻬْﻮَﺗَﻪُ ﻭَﻳَﻜُﻮﻥُ ﻟَﻪُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺟْﺮٌ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﻟَﻮْ ﻭَﺿَﻌَﻬَﺎ ﻓِﻰ ﺣَﺮَﺍﻡٍ ﺃَﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭِﺯْﺭٌ ﻓَﻜَﺬَﻟِﻚَ ﺇِﺫَﺍ ﻭَﺿَﻌَﻬَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺤَﻼَﻝِ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺃَﺟْﺮٌ
“Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim, no. 2376)
Akan tetapi, hubungan tersebut alangkah lebih baik jika bernilai pahala yang besar.
Maka dari itu, untuk memperolehnya, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut seperti dikutip dari
islampos.com ,
1. Memastikan bahwa tidak akan melakukan hubungan biologis, kecuali dengan pasangan yang sah secara Islam.
2. Memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat, meskipun anak yang masih bayi.
3. Menghadirkan niat yang baik, agar kenikmatan yang dirasakan bernilai kebaikan di sisi Allah SWT.
4. Melakukan pemanasan dan kemesraan sebelum memulai.
5. Berusaha memuaskan pasangan.
6. Ketika mulai serius, maka hendaklah membaca doa, “Bismillah Allahumma jannibnasy syaithana wa jannibisy syaithana ma razaqtanaa.”
“Dengan nama Allah, ya Allah jauhkan kami dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.”Memuaskan Istri juga sedekah
Apabila membaca doa ini sebelum berhubungan, kemudian dikaruniai anak, maka anak tersebut tidak akan diganggu syetan selamanya. (HR. Bukhari).

No comments:

Post a Comment

Cerita

Kisah Keberanian Syekh Umar Mukhtar Di Depan Hakim Italia

sumber foto : google Di Depan Hakim Penjajah (Italia), Syekh Umar Mukhtar: Jari Telunjuk Yang Mengacung La IIlaha Ilallah Tak Menulis Kalima...