Thursday, September 9, 2021

Kisah Keberanian Syekh Umar Mukhtar Di Depan Hakim Italia

sumber foto : google

Di Depan Hakim Penjajah (Italia), Syekh Umar Mukhtar: Jari Telunjuk Yang Mengacung La IIlaha Ilallah Tak Menulis Kalimat Kebathilan


Syekh Umar Mukhtar adalah pemimpin perjuangan rakyat Libya dalam melawan pasukan Italia yang menjajah negeri mereka. 


Sosok guru mengaji yang sangat dicintai rakyat Libya ini akhirnya ditangkap dan digelandang ke pengadilan untuk menjalani hukuman sebagai pemberontak setelah berjuang lebih dari 20 tahun.


Sejarah mencatat, dalam persidangan tersebut, terjadi dialog yang luar biasa antara jaksa serta hakim Italia dengan sang mujahid.


Berikut petikannya:


Hakim: "Apakah engkau memberontak terhadap Italia?".


Umar : "Iya...".


Hakim : "Apakah engkau juga mengajak dan memotivasi orang-orang untuk memberontak?".


Umar : "Iya...".


Hakim : "Apakah engkau tahu akibat perbuatanmu?".


Umar : "Iya, saya tahu...".


Hakim : "Apakah engkau sadar dengan semua pengakuanmu?".


Umar : "Iya, saya sadar".


Hakim : "Sudah berapa lama engkau mengangkat senjata melawan Italia?".


Umar : "Lebih dari 20 tahun".


Hakim : "Apakah engkau menyesal atas perbuatanmu itu?".


Umar : "Tidak sama sekali".


Hakim : "Tahukah engkau bahwa engkau akan dihukum gantung?".


Umar : "Ya, saya tahu...".


Hakim : "Saya betul-betul sedih... mengapa akhir hayatmu akan berakhir seperti ini...".


Umar : "Anda salah... justru beginilah cara terbaik mengakhiri kehidupan ini...!!!".


Sang hakim kemudian terus membujuk agar Umar Mukhtar menyesali perbuatannya supaya dia mendapat keringanan hukuman.


Sang hakim juga membujuk Umar agar menulis sepucuk surat penyesalan dan mengajak para mujahidin untuk berhenti melawan Italia.


Hakim : "Maukah engkau menulis surat kepada para pengikutmu agar mereka berhenti melawan pemerintah Italia?".


Mendengar hal itu, Umar Mukhtar mengucapkan kalimatnya yang historis:


"Sesungguhnya, jari telunjuk yang setiap hari mengacung tasyahud La Ilaha Illallah dalam sholat, tidak akan pernah menuliskan kalimat kebatilan!!!".


Akhirnya, sang Hakim menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Umar Mukhtar dengan cara digantung. Di akhir persidangan, sang hakim bertanya:


"Bagaimana menurutmu terhadap hukuman ini?".


Umar menjawab:


"Hukum yang benar hanyalah hukum Allah, bukan hukum kalian ini...".


Italia mengira bahwa dengan digantungnya Syekh Umar Mukhtar, para pengikutnya akan ciut nyali mereka dalam berjuang.


Tapi dugaan itu salah, kematian Syekh Umar justru mengobarkan semangat di seluruh penjuru Libya, hingga akhirnya pada akhirnya Libya berhasil meraih kemerdekaan.


Kisah perjuangan Umar Mukhtar pernah difilmkan pada tahun 1981, dengan disutradarai oleh Moustapha Akkad, dibintangi oleh aktor Hollywood, Anthony Quinn yang berperan sebagai Umar.


Kami umat Islam sangat bangga padamu ya Syekh Umar Mukhtar. Engkau sungguh beruntung syahid membela agama Allah.


Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang paling mulia.


Aamiiin

Sunday, April 25, 2021

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN

 


Assalamu Alaikum Wr. Wb

Ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. 

Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :

“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.

“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.

“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”

“Tidak satupun”

Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.

“Apa?” ia menangis dalam mimpinya. 

“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.

“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni . 

Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”

“Kok bisa”

“Itu Kehendak Allah”

“Siapa orang tersebut?”

“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.

Sampai di sana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. 

Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.

“Ada, di tepi kota” Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya. 

Sesampai di sana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,

“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu

“Betul, siapa tuan?”

“Aku Abdullah bin Mubarak”

Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”

Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaannya, akhirnya ia pun men ceritakan perihal mimpinya.

“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”

“Wah saya sendiri tidak tahu!”

“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini.

Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.

“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :

Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarikal aka.

Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. 

Tiada sekutu bagiMu. Segala ni’mat dan puji adalah kepunyaanMu dan kekuasaanMu. 

Tiada sekutu bagiMu.

Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis

Ya allah aku rindu Mekah. 

Ya Allah aku rindu melihat kabah. 

Ijinkan aku datang…..

Ijinkan aku datang ya Allah..

Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.

Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.

“Saya sudah siap berhaji”

“Tapi anda batal berangkat haji”

“Benar”

“Apa yang terjadi?”

“Istri saya hamil, dan sering ngidam. 

Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”

“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?

“ya sayang” “Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku”

"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu. 

Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh. 

Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.

Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.

Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan :

“tidak boleh tuan”

“Dijual berapa pun akan saya beli”

“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata.

Akhirnya saya tanya kenapa?

Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan” katanya.

Dalam hati saya: Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?

Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”

“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. 

Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.

“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram"

Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang. 

Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun

menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.

“Ini masakan untuk mu”

Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.

”Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”

Ya Allah……… disinilah Hajiku

Ya Allah……… disinilah Mekahku.

Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak

tak bisa menahan air mata.

( buat yg akan naik haji .... atau yg sdh berhaji....)

Saudaraku ..................

Ingat ...

Ada dua yang tidak kekal dalam diri manusia ! Yakni : Masa Muda dan Kekuatan Fisiknya.

Jangan Lupa ... 

Ada dua juga yang akan bermanfaat bagi semua orang ! Yakni : 

Budi Pekerti yang luhur serta Jiwa yang ikhlas memaafkan.

Perhatikan .. 

Ada dua pula yang akan mengangkat derajat kemulian manusia ! Yakni : Rendah hati dan suka meringankan beban hidup orang lain.

Dan ada dua yang akan menolak datangnya bencana ! 

Yakni : Sedekah serta menjalin hubungan silaturrahmi. 


Semoga kita menjadi orang orang yang dimuliakan Allah SWT


Aamiin ...

Saturday, December 26, 2020

Yakin Kamu Akan Membelanya ?

 *Nabi Yusuf* divonis oleh Pengadilan Mesir dengan tuduhan mau memperkosa Zulaikha isteri Panglima Tentara Mesir kala itu. Beliaupun dijebloskan ke dalam penjara. Jika hal tersebut terjadi di zaman kamu hari ini, yakin kamu akan membelanya !!??


*Nabi Ibrahim* di vonis oleh Pengadilan Babilonia dengan tuduhan melakukan makar kepada Pemerintah dan dituduh in toleran, radikal dan anti persatuan. Beliaupun dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Tapi beliau selamat dari hukuman tersebut, karena api tidak mampu membakarnya. Jika hal tersebut terjadi di zaman kamu hari ini, yakin kamu akan membelanya ??!!


*Nabi Musa* divonis oleh Pengadilan Mesir dengan tuduhan melakukan makar dan ingin menggulingkan pemerintahan. Beliaupun dikejar oleh tentara untuk dihukum mati. Ketika beliau terdesak di laut merah, lautan tiba-tiba terbelah dan beliau bersama rombongannya menyeberang dengan melalui celah tersebut. Tentarapun mengejarnya, tapi ketika tentara sedang berada di tengah perjalanan, di mana Nabi Musa dan rombongannya sudah tiba diseberang, tiba2 laut menyatu kembali sehingga Fir’aun dan tentaranya tenggelam. Jika hal tersebut terjadi di zaman kamu hari ini, yakin kamu akan membelanya ??!!


*Nabi Isa* di vonis oleh pengadilan Rumawi di Provinsi Gelilea dengan tuduhan melakukan makar kepada Pemerintah. Sehingga beliaupun dihukum mati dengan cara dipaku di kayu salib. Tapi Allah menyelamatkannya. Jika hal tersebut terjadi di zaman kamu hari ini, yakin kamu akan membelanya ??!!


Jangan bilang kamu beriman kepada Allah dan Rasul Nya, tapi kamu diam saat kezhaliman merajalela. Karena Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata “bukan kejahatan yang aku kuatirkan, tapi diamnya orang baik yang membuat aku kuatir”.

Monday, August 3, 2020

Nama - Nama Kakek Nabi Muhammad Saw Dari Pihak Bapak



LELUHUR BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW

1. ABDULLAH, sang ayahanda.
Ketika beliau berjalan pada siang hari, aroma misik dan ambar menyebar dr tubuhnya. Dan ketika beliau berjalan pada malam hari, cahaya terang bagaikan lampu memancar dari wajahnya, karena itulah penduduk Mekkah menyebut beliau dgn sebutan Misbahul Harom (lampunya tanah harom).

2. ABDUL MUTHALIB, kakek pertama.
Nama aslinya adalah Syaibatul Hamdi (sehelai uban yg terpuji). Dinamakan begitu karena beliau lahir dalam keadaan mempunyai sehelai uban di rambut kepalanya.
Beliau digelari Abdul Muthalib karena ketika paman beliau yang bernama Muthalib pulang bersamanya dr kota Madinah dan memasuki kota Mekkah, para penduduk melihat cahaya di wajahnya yang memancar ke segala arah. Mereka pun menghampiri Sayyid Muthalib dan menanyakan siapakah anak yang bersamanya tersebut. Sayyid Muthalib menjawab :
"Hadza 'Abdii" (ini adalah hambaku, maksudnya : keponakanku).
Maka mereka pun berseru :
"Alangkah banyaknya cahaya dari Abdul Muthalib (keponakannya Muthalib), alangkah tampannya Abdul Muthalib.
Beliau wafat di Burman dan dimakamkan di Hajun (daerah Yaman). Beliau wafat dalam usia 140 tahun menurut pendapat yg mu'tamad. Ada yang mengatakan 110 tahun.

3. HASYIM, kakek kedua.
Nama aslinya adalah 'Amr. Beliau digelari Hasyim (penumbuk) krn beliau pernah menumbuk daging lalu dijadikan Tsarid (makanan org Arab) yang kemudian dibagikan kepada kaumnya ketika musim paceklik.
Ketika beliau berjalan, bebatuan dan pepohonan yang beliau lewati berkata kepadanya :
"Bergembiralah wahai Hasyim, karena sesungguhnya nanti akan lahir darimu seorang Nabi yg akan menjadi penutup para nabi dan para Rasul."
Para sejarahwan berbeda pendapat mengenai usia hidup beliau. Ada yang mengatakan 20 tahun, ada yang mengatakan 25 tahun. anabustami.blogspot.com

4. ABDU MANAF, kakek ketiga.
Nama aslinya adalah Mughiroh. Beliau digelari Abdu Manaf (org yg tinggi) karena beliau adalah orang mulia di tengah kaumnya. Ada juga yang mengatakan karena beliau adalah org yang jangkung. Sebelumnya, beliau juga digelari Qomarul Bath-haa (rembulannya tanah Mekkah) krn ketampanannya.
Beliau adalah kakek ketiganya Baginda Nabi, kakek keempatnya Sayyidina Utsman, dan kakek kesembilannya Imam Syafi'i. Beliau wafat di Gaza, Palestina.

5. QUSHOYY, kakek keempat.
Nama aslinya adalah Mujammi' (pemersatu). Dinamakan begitu karena melalui beliau ALLAH mempersatukan suku-suku keturunan Sayyid Fihr (Quroisy).
Beliau digelari Qushoyy (orang yang jauh) karena beliau pernah tinggal jauh dari sanak keluarganya yang berada di Mekkah. Ceritanya, setelah ayah beliau meninggal, ibu beliau (Fathimah binti Sa'ad) membawanya pergi ke Yaman dan tinggal bersama suku Qudlo'ah.

6. KILAB, kakek kelima (kalau dr garis ibu, beliau adalah kakek keempat). bustamizi.blogspot.com
Nama aslinya adalah Hakim. Beliau digelari Kilab (org yang banyak anjingnya) karena beliau hobi berburu menggunakan anjing pemburu.

7. MURROH, kakek keenam.
Beliau juga kakek keenamnya Sayyidina Abu Bakar. Nasab Imam Malik dan nasab Baginda Nabi juga bertemu di beliau.

8. KA'AB, kakek ketujuh.
Beliau dinamakan Ka'ab (bambu) karena beliau adalah orang yang tinggi/jangkung.
Beliau adalah kakek kedelapannya Sayyidina Umar.

9. LU-AYY, kakek kedelapan.

10.GHOLIB, kakek kesembilan.
Beliau dinamakan Gholib (pemenang) karena beliau selalu dapat mengalahkan musuh-musuhnya.

11. FIHR, kakek kesepuluh.
Nama aslinya adalah Quroisy. Keturunan beliau disebut Jama'ah Qurosyiyyah (golongan Quroisy).

12. MALIK, kakek kesebelas.
Beliau dinamakan Malik (pemilik) karena beliau adalah orang yang memiliki tanah Arab.

13. NADLOR, kakek keduabelas.
Nama aslinya adalah Qois. Beliau digelari Nadlor (org yg elok rupanya/tampan) karena wajahnya memancarkan cahaya. dayahdarulmubtadi.blogspot.com

14. KINANAH, kakek ketigabelas.
Beliau disebut dgn sebutan Kinanah (tukang sembunyi) karena beliau selalu berada di rumah persembunyian di tengah-tengah kaumnya. Ada yang mengatakan karena beliau selalu menyembunyikan (melindungi) kaumnya dan menjaga rahasia mereka.

15. KHUZAIMAH, kakek keempatbelas.
Beliau meninggal dalam keadaan memeluk millah (agama) Nabi Ibrohim AS.

16. MUDRIKAH, kakek kelimabelas.
Nama aslinya adalah 'Amr . Kunyahnya/julukannya adalah Abu Hudzail. Beliau disebut dengan sebutan Mudrikah (orang yang mengejar sampai dapat) karena suatu ketika untanya melihat seekor kelinci lalu ia lari, kemudian beliau mengejarnya sampai dapat.

17. ILYAS, kakek keenambelas.
Beliau adalah orang yang pertama kali menggiring unta ke Baitul Harom untuk disembelih.
Dari tulang iga beliau terdengar bacaan talbiyah Baginda Nabi seperti bacaan talbiyah yang diucapkan ketika melaksanakan ibadah haji.
Kedudukan beliau di tengah bangsa Arab persis seperti kedudukan Luqman Al Hakim di tengah kaumnya.

18. MUDLOR, kakek ketujuhbelas.
Nama aslinya adalah 'Amr. Beliau digelari Mudlor (orang yang suka masam/orang yang memikat hati) karena beliau menyukai susu masam, kalau sekarang mungkin disebut yoghurt. Ada juga yang mengatakan karena beliau selalu memikat hati org yang memandangnya. Orang yang memandangnya pasti langsung menyukainya, karena beliau adalah org yang tampan. Beliau juga orang yang paling bagus suaranya di antara kaumnya.

19. NIZAR, kakek kedelapanbelas.
Beliau disebut dengan sebutan Nizar (sedikit dagingnya) karena beliau adalah orang yang berbadan kurus. Di wajah beliau terpancar cahaya kenabian Baginda Nabi.
Beliau adalah orang yang pertama kali menulis kitab berbahasa arab.
Nasab Imam Ahmad bin Hambal dan nasab Baginda Nabi bertemu di beliau.

20. MA'ADD, kakek kesembilanbelas.
Beliau adalah orang yang mempersiapkan strategi perangnya Bani Israil. Jika beliau memerangi musuh pasti beliau menang. Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa beliau adalah Nabi Armiyaa AS.bunayyaamzar.blogspot.com

21. 'ADNAN, kakek keduapuluh.
Beliau hidup pada zaman Nabi Musa.

Sumber : Kitab Madarijush Shu'ud.
Syaikh Muhammad Nawawi Banten.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد 🌹

Bebas Share Save Jangan Mengurangi yg ada.

#SHOLLUALANNABI.
Buktikan Cinta Antum Dengan Ber Sholawat.

Sunday, August 2, 2020

Mengapa Engkau Tidak Mengenalku Ya Rasulullah . . . ?


بسم الله الرحمن الرحيم

Hujjatul Islam Al Ghazali meriwayatkan bahawa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.

Lalu pada suatu malam ia bermimpi melihat Rasulullah SAW tidak mau menoleh kepadanya,dia bertanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau marah kepadaku…???
”Beliau menjawab, “Tidak.”

Dia bertanya lagi, “Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku?”

Beliau menjawab, “Karena aku tidak mengenalmu.”

Laki-laki itu bertanya, “Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu? anabustami.blogspot.com

Para ulama meriwayatkan bahwa sesungguhnya engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya?”

Rasulullah SAW menjawab, “Mereka benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan shalawat. Padahal perkenalanku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku."

Terbangunlah laki-laki itu dan mengharuskan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW, setiap hari 100 kali.

Dia selalu melakukan itu, hingga dia melihat Rasululah SAW lagi dalam mimpinya. Dalam mimpinya tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu.”bunayyaamzar.blogspot.com

Ini semua karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah SAW dengan memperbanyak shalawat kepada beliau…

Maka barangsiapa yang ingin dikenali oleh Rasulullah SAW, hendaklah ia memperbanyak bacaan shalawatnya..dayahdarulmubtadi.blogspot.com

(Kitab Mukasyafatul Qulub, bab IX, hal 55, karangan Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali RA)

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi - Sunan Al Kubro)

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم عدد خلقك ورضا نفسك وزينة عرشك ومدد كلماتك

Wallahu a'lam.

Kisah Salman Al-Farisi Menjadi Penjamin Seorang Pembunuh


بسم الله الرحمن الرحيم
KISAH SALMAN AL FARISI MENJADI PENJAMIN SEORANG PEMBUNUH.

Suatu hari, Sayyidina Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi.
Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.

Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka. Ketika sudah berhadapan dengan Sayyidina Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :

“Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!” “Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !”.

Sayyidina Umar segera bangkit dan berkata :

“Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?

” Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :

“Benar, wahai Amirul Mukminin.”

“Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.”, tukas Sayyidina Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

“Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). bunayyaamzar.blogspot.com

Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi).

 Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini.” “Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.”, sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

“Tegakkanlah had Allah atasnya!” timpal yang lain. Sayyidina Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

“Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat”, ujarnya.

“Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu”, lanjut Umar. dayahdarulmubtadi.blogspot.com

“Maaf Amirul Mukminin,” sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala, “Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa”.

Sayyidina Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab. Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :

“Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah”, ujarnya dengan tegas. “Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash”.

“Mana bisa begitu?”, ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh. “Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?”, tanya Sayyidina Umar.

 “Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin”.

 “Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?”, pemuda lusuh balik bertanya kepada Sayyidina Umar.

 “Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji.” kata Sayyidina Umar. bustamizi.blogspot.com

“Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman”, rajuknya. Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :

“Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin”.

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata. “Salman?” hardik Sayyidina Umar marah.

“Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini”.

“Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya”, jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Sayyidina Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

 Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh.

Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

 Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatangan si pemuda lusuh. Sayyidina Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya.

Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh. Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali. ”Itu dia!” teriak Sayyidina Umar.

“Dia datang menepati janjinya!”. Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Sayyidina Umar. anabustami.blogspot.com

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah, “Tak kukira… urusan kaumku… menyita… banyak… waktu…”. ”Kupacu… tungganganku… tanpa henti, hingga… ia sekarat di gurun… Terpaksa… kutinggalkan… lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,
“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar

”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan… di kalangan Muslimin… tak ada lagi ksatria… menepati janji…” jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

 Mata Sayyidina Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?

” Kemudian Salman menjawab : “Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu. ”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”. Semua orang tersentak kaget.

“Kalian…” ujar Sayyidina Umar. “Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Sayyidina Umar semakin haru. Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana:

”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”. ”Allahu Akbar!” teriak hadirin. Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah…,

اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما اغلق والخا تم لما سبق نا صرالحق بالحق والهادي الى صرا طك المستقيم و على اله حق قدره و مقداره العظيم💕💕

Silahkan Share Halal Tanpa Harus Izin
fb : Abiya Jeunieb

Friday, May 29, 2020

Pesan Yang Ditinggalkan Oleh Covid-19


*Ada 15 Pesan yang akan ditinggalkan Covid-19 yang segera akan pergi*:
1. Makanlah yang menyehatkan lagi Halal. Jauhi makanan dan minuman Haram. Bukankah awalnya virus muncul setelah binatang binatang, liar, buas dan kelelawar dibantai dengan kasar atau dibakar hidup-hidup lalu dimakan?
2. Jangan lagi berpakaian minim lagi ketat mengumbar aurat. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita berpakaian serba tertutup? dan memang semua agama Samawi memuliakan pakaian yang rapih, bersih dan sopan.bustamizi.blogspot.com
3. Jaga ucapan, makanan dan pendengaran. Bukankah Masker Covid-19 telah mendidik kita menutup mulut, lidah, telinga dan hidung?
4. Jangan lagi ada "pergaulan bebas" tanpa batas, selingkuh dan kumpul tanpa ikatan yang sah. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita untuk Sosial Distancing dan Physical Distancing, jaga jarak, bahkan bersalamanpun tidak bersentuhan?
5. Jangan lagi malas ke rumah-rumah Ibadah, Masjid dll. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita, bagaimana sedih dan stressnya kita tanpa ada tempat memohon, berdoa, tak bisa beribadah berjamah dan shalat di Masjid dalam suasan batin yang damai. Bagaimana sedihnya melepas saudara kita yang meninggal tanpa dishalatkan beramai ramai di Masjid?
6. *Jangan lagi pernah abaikan rumah, keluarga dengan terlalu sibuk di luar rumah*. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita untuk banyak tinggal di dalam rumah bersama keluarga.
7. Jangan lagi ada rasa angkuh, sombong, dan merasa besar serba bisa.
Bukankah Virus Corona yang kecil dan tak tampak mata itu telah mendidik kita, bahwa tidak ada yang mampu mencegahnya jika Covid-19 ingin datang mampir, dan Covid-19 tidak mengenal status sosial miskin atau kaya, tua atau muda pembesar atau rakyat biasa, semua dihinggapi jika abai.
8. Jangan lagi jauh dari Tuhan, Sang Maha Pencipta. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita, dalam suasana Covid-19 aktif menyebar, semua orang ketakutan dan semua orang baru mendekat berdzikir dan berdoa, memohon perlindungan Tuhan Sang Kholiq.bunayyaamzar.blogspot.com
9. Jaga kebersihan dan ketertiban. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, barang dan lingkungan dengan rajin mandi, mencuci tangan, semprot antiseptik dan disinfektan, dan tidak sembarangan membuang sampah.
10. Jangan lagi abai dan masa bodoh pada anugerah Allah yang melimpah tak terbatas, seperti sinar matahari, tumbuhan yang menyehatkan dll. Perbanyaklah bersyukur atas karunia gratis itu semua.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar rajin berjemur dan olah raga dipagi hari, rajin minum jahe, sereh, kunyit, lemon dll agar daya tahan tubuh kita lebih kuat.
*Tanam dan peliharalah tumbuhan yang memberi manfaat kesehatan*.
11. Tingkatkan semangat kebersamaan, solidaritas, saling tolong. Jangan lagi semua dihitung berdasarkan kepentingan pribadi dan pamrih. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kita tidak mampu mengurus diri sendiri seorang diri, kita butuh orang lain yang meski bukan saudara seperti dokter, dll. Kalau tidak ditolong orang, bisa mati mendadak di jalanan saat dihindari orang karena takut tertular.
12. Berimanlah, beragamalah dengan baik. Percayalah yakinilah pada hal hal Ghaib yang tak tampak mata, seperti adanya Tuhan, ada Malaikat dan ada Jin. Jangan lagi menantang Tuhan dengan mengatakan, bagaimana percaya pada Tuhan sedang kita tidak bisa melihat Tuhan.
Bukankah Covid-19 mendidik kita bahwa meski Virus Corona tidak tampak. tapi ada, buktinya, banyak yang terpapar oleh Covid-19 dan meninggal.
13. Selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan Akhirat dengan perbanyak kebaikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal sholeh. Hidup di Dunia ini hanya sementara saja, sewaktu waktu bisa mati.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kematian bisa datang menjemput secara tiba tiba dan di mana saja.anabustami.blogspot.com
14. *Daya tahan tubuh akan kuat jika selalu berbaik sangka, sabar, syukur, ikhlas dan jujur*.
*Daya tahan tubuh akan melemah saat pikiran dikuasai dengki, fitnah, iri, hasut, ujaran kebencian dan cacian, seks bebas, seks sesama jenis, dan Narkoba*.
Maka perkuatlah ketahanan tubuh dengan selalu berbaik sangka, husnudzon, ikhlas dan tawalkal. Jangan lagi ada iri, caci, dengki, ujar kebencian, fitnah dan kekerasan, Narkoba dan penyimpangan seksual.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa Virus Corona mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya lemah.
15. *Perkuat Silaturrahim*. Jaga harmoni sesama makhluk. Jangan lagi merusak alam. Jangan ekspoilitasi kekayaan bumi secara berlebihan. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa, adanya keseimbangan dan pengurangan polusi industri, asap mesin, keseimbangan semburan kimia beberapa minggu ini, telah membuat udara, awan dan alam ini lebih cerah dan bersih.
Semoga na manfa'at keu tanyo dumna.kita semua nya...
Copas : Fb Abiya Jeunieb

Cerita

Kisah Keberanian Syekh Umar Mukhtar Di Depan Hakim Italia

sumber foto : google Di Depan Hakim Penjajah (Italia), Syekh Umar Mukhtar: Jari Telunjuk Yang Mengacung La IIlaha Ilallah Tak Menulis Kalima...